Sabtu, 14 April 2012

SEBATAS HARAPAN



Fajar mulai terbit diufuk timur, ayam – ayam berkokok membangunkan para warga, burung - burung berkicau menghiasi pagi ini. Terbagun aku dari mimpi indah, dan mulai membuka kedua mata ini lalu berkata “Selamat pagi Dunia”, sambil menatap hijau alam ini. Sejak kecil aku sudah mencintai kebudayaan Indonesia khususnya tari daerah. Bagiku kebudayaan merupakan ciri khas suatu bangsa.
Seperti biasa aku membantu Ibuku di kebun teh. Kemudian aku dan Ibu pergi menuju kebun teh. Sesampainya di kebun teh aku duduk di sebuah saung kecil dan melamun sambil memandangi Ibu yang sedang memetik pucuk daun teh. Tidak terasa sejak tadi aku duduk sendiri memandang hamparan kebun teh yang menyejukkan hati ini. Terlintas dalam pikiranku, begitu berat beban Ibu harus memikul beratnya keranjang berisi pucuk – pucuk daun teh yang di hargai sangat tidak sebanding dengan rasa letihnya. Perlahan aku melangkah menghampiri Ibu dan mencoba meringankan beban yang sedang di rasakannya.
“Ibu, boleh aku membantu ?” tanya aku
“Tentu saja boleh .” Ucap Ibu
Kemudian perlahan kaki ini melangkah lalu mengambil keranjang  dan aku mulai memetik pucuk daun teh dan memasukkannya kedalam keranjang. Betapa senangnya aku membantu Ibu. Tidak terasa waktu pun berlalu dengan cepat dan pekerjaanku pun akhirnya selesai. Rasa letih menyergap tubuhku dan Ibuku. Kami segera pulang ke rumah karena hari sudah siang.
Akhirnya aku dan Ibu sampai dirumah. Kemudian Ibu menyuruhku untuk segera beristirahat .
“Neng, cepat istirahat sana!” ucap ibu sambil menyimpan keranjang teh.
“Baik Bu.” jawabku sambil berjalan menuju kamar.
Tidak terasa aku sudah tidur selama 4 jam. Suara adzan telah berkumandang. Sinar matahari pun perlahan mulai pergi meninggalkan alam ini.
Seperti biasa aku, Ibu dan bapak shalat magrib berjamaah. Setelah Itu aku belajar menari bersama bapakku. Bapakku selalu mengajariku menari tarian daerah. Aku harus lebih giat belajar menarinya, karena sebentar lagi aku akan mengikuti lomba menari antar kampung.
“Pak, ayo ajarkan aku tarian daerah!” ajak aku sambil memegang tangan Bapak.
“Iya, ayo.” Ucap Bapak.
Kali ini bapak mengajariku tari topeng. Walaupun sulit tapi aku terus berusaha, karna aku yakin aku pasti bisa menjadi penari professional. Hari sudah larut malam, aku dan bapak segera pergi menuju kamar karena sudah terlalu lelah.
Mentari mulai terbit di ufuk timur. Hangatnya selimut menyelimuti tubuhku. Tak ingin rasanya aku membuka kedua mata, tapi akun harus membatu Ibu di kebun. Bapak sudah pergi bekerja di sawah sejak pagi buta. Aku segera bersiap-siap pergi ke kebun.
“Ayo neng kita ke kebun!” ajak ibu
“Iya Bu ayo.” Ucap aku
Aku dan Ibu mulai berjalan dan pergi meninggalkan rumah. Ketika sedang berjalan tiba-tiba telintas dalam pikiranku “Betapa indahnya jika menjadi seorang penari professional”. Dulu aku selalu berlatih menari saat masih duduk di bangku SMP, namun sekarang tidak lagi. Karena aku harus membantu orang tuaku.
“Sudahlah itu semua hanya harapan kosong.” Ucapku dalam hati
Tiba – tiba Ibu bertanya kepada aku
“Sedang memikirkan apa neng ?” Tanya Ibu kepadaku
“Ahh tidak Bu, hanya memikirkan betapa indahnya jika menjadi seorang penari professional.” Jawab aku
“Oh,, tenang saja kamu pasti bisa menjadi seorang penari. Kan sejak kecil kamu sudah mempunyai bakat menari.”ucap ibu
“Ya Bu, amiiinn semoga ya Bu.” Ucapku dengan penuh harap
Akhirnya aku dan Ibu sampai di kebun teh. Perlahan aku berjalan sambil membawa keranjang teh dan mulai memetik pucuk daun teh Tidak terasa raja siang sudah memancarkan sinarnya. Walaupun tidak begitu panas, tetapi air keringatku perlahan mulai membasahi raut wajahku. Rasanya sudah tidak kuat lagi aku berdiri. Begitu pula dengan Ibuku yang terlihat sudah begitu lelah. Setelah itu kami beristirahat sejenak lalu berjalan menuju rumah. Saat ini aku merasa lelah, namun tidak mematahkan semangatku untuk belajar menari agar dapat memenangkan lomba. Lalu bapak mengajariku menari.
Keesokan harinya tiba saatnya aku untuk mengikuti perlombaan menari di kampungku. Aku bersama Ibu dan bapakku segera bersiap-siap untuk datang ketempat perlombaan itu.
“Ayoo bu, pa cepat nanti kita terlambat!” ucapku dengan terburu-buru.
“Iya ya ayoo.” Jawab Ibu dan Bapak.
Setelah sampai kami segera duduk sambil menunggu giliran aku naik keatas panggung.Tiba saatnya aku untuk naik keatas panggung.Lalu aku naik ke atas panggung, kemudian mulai menggerakkan tubuhku dengan lemah gemulai.
*Beberapa menit kemudian.
Tiba saatnya untuk para juri mengumumkan siapa yang menjadi juara. Jantungku berdetak bergitu cepat, rasa takut dan tengang kini aku rasakan. Kemudian Juri menyebutkan namaku dengan sangat lantang. Betapa senangnya hatiku ternyata aku yang menjadi juara pertama. Tidak sia-sia aku berlatih selama ini. Kini harapanku terkabul, walaupun hanya memenangkan lomba tari antar kampung, tapi aku merasa sangat bahagia. Kedua Orangtua aku pun ikut senang dengan prestasiku. Mereka sangat bangga kepadaku. Aku tersenyum bahagia.
SELESAI
Karya Nuryani

Andai Iya Tahu..


Ya Allah,andai ia tahu begitu menderitanya aku akan hak ini..
Ya Allah,andai ia tahu begitu sakit penderitaan ku ini..

Ya Allah,ku telah lepaskan dia dengan hati yang ikhlas.
Ku selalu mencoba tersenyum walau terkadang aku menangis

Tau kah kalian yang menghardik ku? Kalian tak pernah layak menghardikku~! Karena kalian tak pernah tau apa-apa
Tak pernah

Kalian hanya penonton yang tak mampu menangkap arti dari apa yang kalian lihat. Dipikiran kalian hanya ingin menghardikku,tanpa memikirkan keadaan ku yang sangatlah tersakiti.

Dengar,bila kalian tak mau menjadi seorang yang bodoh,buka mata kalian dan cobalah mengerti sesuatu
Kalau memang kalian berani memarahiku di depan umum silakan  saja. Aku akan bersedia,itu lebih berani daripada harus menyindir di media social

Taukah kalian itu pembunuhan karakter yang tidak bertanggung jawab. Tidak memikirkan keadaan orang lain itu sikap tidak terpuji,sikap itu adalah sikap terhina

Bagiku karena kalian lemah maka kalian melakukan itu
Kalian tak mampu dan tak bisa
Kalian mungkin hanya berani menulis di satu tweet, tapi tak mampu mengucap satu patah kata pun saat bertemu aku
Asal kalian tahu,kalian kelak akan sadar

Allah itu adil,mungkin kamu cemburu karena kamu tak mampu!!

Kangen Lu..


Gw kangen semua tentang lu
Kebaikan lu
Bener-bener bikin gw rindu tp benci
Lu diam sebenarnya maksud’a apa?
Lu diam karena suka sama gw
Atau apa?

Lelah nungguin hal yang gak jelas
Hal yang selalu bikin gw sedih dan menderita
All everything it’s you..

Ya,itulah perjalanan cinta yang gak kelar-kelar
Gak tau akhirnya kaya gimana
Pokoknya gw cinta sama dia
Dan berharap dia selalu ngertiin gw

Itu aja ko cukup
Gw Cuma pengen itu
Cma pengen itu aja

Just You Someone!


Aku nyadar aku bukan orang baik.
Aku nyadar aku gak secantik dia
Aku nyadar aku gak seperhatian dia
Aku sadar aku terlalu muna
Aku sadar aku gak seperti yang kamu inginkan
Tapi aku berusaha selalu ada untukmu mengerti dirimu,berusaha tidak egois
Tapi mengapa harus diriku yang terus menangis
Harus mengalah dengan takdir yang tak pernah memihak diriku
Aku lelah mencintaimu
Harus selalu mengalah dengannya
Harus selalu terbandingi dengannya
Aku rindu kamu yang dulu
Aku rindu perhatianmu sebelum kau kenal dia
Kenapa kau tak sadar kalau aku menangis karena mu?
Kenapa kau hanya mampu diam buatku sengsara
Merasakan kepahitan dalam CINTA
LELAH
Mungkin itu cocok buatku
Aku ingin kamu
Aku kangen semuanya tentang kamu
Jangan biarkan aku pergi dengan kesedihan yang buatku merana
Sudahlah cukup
Sudahlah aku jadi pihak paling sengsara
Ya Allah,mengapa kisahku ini harus terus saja terulang kembali
Menanangis karena cinta yang buatku merana
Ya Allah,ku ingin dia mengerti
Ku ingin dia sadar
Kenapa aku terus diam
Sadarlah kau buatku hanya menangis
Kata-katamu sungguh busuk buatku
Benar-benar muak kepadamu
Kapan kau mengerti
AKU SAYANG KAMU
AKU RINDU KAMU
AKU INGIN KAMU
AKU INGIN KAMU ADA DISISIKU
SEBELUM AKU MATI
SEBELUM AKU MENINGGALKANMU
AKU INGIN KAU TAHU SEMUANYA
KALAU AKU SANGATLAH MENDERITA
AKU LELAH AKAN CINTA INI
MENGERTILAH DIRIKU INI
Berhenti sebelum kau menangis
Berhenti sebelum kau menyesal akan hal ini
Berhenti lah
Jangan buat dirimu bersalah
Menyesal
Merasakan kebencian
Aku menangis
Dalam hatiku aku merana
Aku hanya mampu jadi cinta sesaat mu
Aku rindu
Dan aku ingin seperti dulu lagi

Ku ingin kau jadi matahariku
Ku ingin kau jadi lentera
Ku ingin kau jadi burung hantu
Ku ingin kau berubah
Ku ingin itu

Aku begitu tersakiti
Aku begitu sengsara
Aku sakit melihatmu
Aku sakit melihatnya
Dan yang paling sakit melihat kau dengannya
Aku rindu semua perhatianmu

Aku ingin
Ingin
Ingin
CINTAMU

CINTA yang selalu membelaiku dalam kebahagiaan

JUST YOU